I.
PENYUSUNAN RPJMN 2015 – 2019
Berdasarkan
UU 25/2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, maka Calon Presiden
yang terpilih akan menyusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional.
Naskah RPJMN dibagi atas 3 buku :
-
Buku 1 Prioritas Nasional,
-
Buku 2 Prioritas Bidang Pembangunan
dan
-
Buku 3 Prioritas Kewilayahan.
Bappenas
bekerjasama dengan BIG menyusun Pemodelan Dinamika Spatial yang merupakan
integrasi Model Dinamika Sistem dengan Model Dinamika Spatial untuk memberikan
masukan kepada seluruh Calon Presiden dalam persiapan kampanye, penyusunan Visi
Misi dan Penyusunan Dokumen RPJMN jika
terpilih nantinya, khususnya Buku 3 Rencana Pembangunan Berdimensi Kewilayahan.
Diagram alir
penyusunan Buku III RPJMN 2015 – 2019, Pembangunan Berdimensi Kewilayahan yang di koordinasi oleh Bappenas dapat dilihat
pada diagram berikut :
Gambar 1. Kerangka Pikir Penyusunan Buku III, RPJMN 2015 - 2019
Sumber : Bappenas 2013
Untuk melihat
peranan model dalam penyusunan Rencana Pembangunan
Berbasis Kewilauahan, maka diagram diatas dapat digambarkan sebagai berikut :
Gambar 2. Peran Model Dinamika Spatial Dalam Penyusunan Rencana
Berbasis Kewilayahan
Sumber : Hasil Analisis, 2014
Dari
diagram diatas terlihat peran Model adalah :
-
Pemanfaatan Database baik spatial
(BIG) dan aspatial (BPS) sebagai dasar penyusunan rencana pembangunan
-
Pengembangan Model Dasar untuk
menyusun proyeksi perkiraan berdasarkan Trend sebagai Baseline Pembangunan (Skenario Bussiness as Usual)
-
Pengembangan Model Skenario untuk
menguji skenario pembangunan yang dikembangkan dalam mencapai sasaran yang
ditetapkan
I.
PENDEKATAN DINAMIKA SISTEM
Metodologi Berfikir Dinamika Sistem
Dalam penyusunan
model ini digunakan pendekatan dinamika sistem atau Systems Dynamics. System Dynamic adalah metode pemodelan dengan simulasi komputer, dikembangkan di MIT
pada tahun 1950an sebagai suatu alat untuk menganalisis permasalahan yang
kompleks. System Dynamic mampu
menciptakan suatu learning environment – suatu laboratorium yang berperan
seperti miniatur dari sistem. System
Dynamic adalah metodologi berfikir, metodologi untuk mengabstraksikan suatu
fenomena di dunia sebenarnya ke model yang lebih explisit.
Ketika masalah
muncul dalam dalam suatu sistem, atau kita ingin merubah perilaku sistem yang
selama ini berjalan (menjadi lebih baik dan lebih cepat), maka perlu tindakan
harus diambil (intervensi) terhadap sistem yang ada. Karena kompleksnya sistem,
serta banyaknya alternatif yang harus dicoba, maka cara yang paling efektif dan
efisien adalah menggunakan model dengan pendekatan System Dynamics yang mampu menggambarkan keterkaitan antar elemen
pembangunan yang kompleks serta mampu membangun model skenario tidak saja
berdasarkan pada perubahan masing-masing elemen pembangunan saja tetapi juga
perubahan struktur dari sistem yang ada (seperti penambahan elemen dan
perubahan keterkaitan antar elemen).
Pendekatan Pembangunan Berkelanjutan
Secara
umum Sistem Pengembangan Wilayah yang berlandaskan Pembangunan Berkelanjutan
menggambarkan keterkaitan antara aspek Sosial, Ekonomi dan Lingkungan yang
digambarkan pada diagram berikut.
Gambar 3. Pembangunan Berkelanutan
Dalam
merencanakan pembangunan berkelanjutan, tujuan utamanya adalah keseimbangan
antara tujuan ekonomi, kesejahteraan serta kelestarian lingkungan, dimana
ketiga aspek itu saling terkait. Aspek lingkungan umumnya dipisahkan antara
dampak yang terjadi akibat pencemaran dengan menurunnya sumberdaya alam tidak
terbarukan. Diagram keterkaitan atau disebut Causal Loop Diagram (CLD) yang
menggambarkan secara umum aspek sosial, ekonomi dan lingkungan digambarkan
dalam diagram sebagai berikut.
Gambar 4. Causal Loop Diagram (CLD) Keterkaitan Aspek Sosial – Ekonomi
– Lingkungan serta Sumberdaya (Lahan, SDA)
II.
PROSES SKENARIO
Proses skenario
dilakukan dengan metodologi Scenario Planning dengan tahapan-tahapan sebagai
berikut :
Tabel 1.
Langkah-langkah Penyusunan Skenario
III.
PROSES PENGEMBANGAN MODEL DINAMIKA SISTEM PENGEMBANGAN WILAYAH
Model
Dinamika Sistem Pengembangan Wilayah yang dikembangkan akan diintegrasikan
dengan Model Dinamika Spatial berbasis
GIS.
Pengembangan Sistem Basis
Data Geospatial
Untuk
dapat dikembangkan dan digunakan secara berkelanjutan, maka model yang
dikembangkan perlu didukung dengan sistem Geospatial Database, selain database
aspatial.
Gambar 5. Sistem Basis Data Geospatial
Proses Penyusunan Model Dinamika Sistem
Diagram alir proses
penyusunan Model Dinamika Sistem dapat dilihat pada gambar berikut :
Gambar 6. Diagram Alir Penyusunan Model Dinamika Sistem Pengembangan
Wilayah
Dari
diagram diatas terlihat bahwa proses penyusunan model ini dilakukan seiring
dengan proses skenario, khususnya dalam hal idetifikasi permasalahan/isu
strategis yang menentukan proses pelingkupan variabel, serta pengembangan
skenario yang akan diujikan pada model dinamika sistem yang telah dikembangkan.
Pada model dinamika sistem, skenario tidak terbatas hanya mengubah-ubah
variabel, tetapi juga dapat merubah struktur model sesuai dengan skenario yang
dikembangkan.
Integrasi Model Dinamika
Sistem dengan Model Dinamika Spatial
Untuk
melihat dampak spatial serta feedbacknya, maka model dinamika sistem yang
dikembangkan diintegrasikan dengan model dinamika spatial sehingga menjadi satu
paket aplikasi yang mudah untuk digunakan.
Gambar 7. Integrasi Model Dinamika Sistem dan Dinamika Spatial