Perjalanan saya ke Sangatta adalah dalam rangka menyelesaikan pekerjaan Penyusunan Masterplan Pelabuhan milik KPC di :
Tanjung Bara dan Lubuk Tutung. KPC merupakan perusahaan tambang batubara terbesar di Kabupaten Kutai Timur memiliki 2 areal konsesi penambangan yaitu di Kecamatan Sangatta dan Kecamatan Bengalon. Perjalanan saya kali ini adalah yang ke 2.
Tim kami dari Jakarta ada 3 orang, yaitu :
1. Pak Joko Sutirto, dari Surveyor Indonesia
2. Pak Marmono dari Universitas Borobudur
3. Saya sendiri (SHM)
Pak Joko merupakan Project Manajer di pekerjaan ini sedamgkan saya sendiri sebagai Team Leader. Pak Marmono, merupakan tenaga ahli di bidang Keamanan dan Keselamatan Pelayaran di Pelabuhan. Pak Joko, lulusan ITS perkapalan adalah mantan karyawan PT. DI sedangkan pak Marmono lulusan Sipil ITS pernah bekerja di Angkatan Laut sebelum akhirnya mengundurkan diri dan bekerja sebagai dosen di Universitas Borobudur. Tim kami yang lain tidak bisa berangkat (Heri, Yoyok Gendut, Yudi, Nunu, Wanto, dan Hayun)
Sebagaimana perjalanan pertama, kami berangkat dari Jakarta menggunakan Lion Air jam 6.00 dan tiba dai Balikpapan pada pk. 9.00 waktu setempat. Untuk penerbangan ke Sangatta (Bandara Tanjung Bara) kami menggunakan penerbangan Airfast milik KPC, dimana kami baru bisa chek-in pk. 11 waktu setempat dan pesawat akan berangkat pk. 15.00. Sambil menunggu waktu check-in kami makan di cafetaria bandara. Pada pk. 11 kami check-in dan ternyata kami ditawari untuk naik pesawat yang akan berangkat karena masih ada bangku kosong. Rencananya kami akan mutar-mutar dulu di Balikpapan sebelum terbang ke Tanjung Bara, tapi berhubung kami dapat berangkat lebih awal, maka kami segera berangkat sekitar pk. 12.00.
Kami tiba di bandara Tanjung bara sekitar pk.13.00 dan sudah dijemput oleh sopir dari perusahaan penyewaan mobil milik pak Muchtar. Pak Muchtar merupakan pengusaha dibidang logistik, pengiriman barang dan pengerah tenaga kerja dan mantan karyawan KPC. Pak Muchtar merupakan pengurus partai PKPI, partainya pak Edi Sudrajat. Kami juga dibantu beliau dalam rangka mengatur waktu untuk paparan didepan Pak Bupati.
Kami dijemput dan menurunkan barang di Camp Tanjung Bara milik KPC. Setelah itu, kami keluar areal KPC menuju Sangatta untuk membeli rompi dan makan siang di kota. Kami makan ditempat langganan kami, RM Jawa Timuran “Cak Ali”.
Setelah makan kami langsung ke mess dan istirahat(tidur siang). Karena kami dari Jakarta bangun pagi sekali, maka kami langsung tertidur dan bangun sekitar pk.18.00 waktu setempat dan kami sholat kemudian makan. Kami makan di cafe milik KPC berupa buffet ”all you can eat” . Kualitas bahan baku makanannya sangat baik hanya, kami yang biasa makan di Jakarta dengan cara masak dan rasa yang lain, merasakan masakannya tidak begitu enak, bahkan restoran Cak Ali kami nilai masakannya jauh lebih enak, walaupun di Cafe milik KPC tersedia berbagai aneka makanan. Cafe ini hanya buka pagi dan malam dimana kami dapat makan dan minum sepuasnya. (seperti RM Pronto atau Hart Chicken di Jakarta). Selesai makan kami kembali ke kamar dan menyiapkan pertemuan besok dengan Pak Lawrence (Manager Pelabuhan KPC).
Pada hari Rabu, kami dijemput sopir agak terlambat, dimana rencana kami ke kantor Pak Lawrence jam 08.00 tapi kami baru dijemput jam 9.00. Hal ini diakibatkan karena Pak Muchtar mobilnya ada yang terbalik di Balipapan, sehingga sopir yang menjemput kami dikirim ke sana. Rapat dengan Pak Lawrence cukup lama karena kami harus mengkonfirmasi angka-angka mulai dari BOR, kapasitas, alat, truck serta mencocokkan prediksi yang telah kami hitung. Dari tempat Pak Lawrence kami merencanakan untuk mengkonfirmasi arus muatan kapal logistik serta mengkonfirmasi prediksi yang kami lakukan. Kami disarankan bertemu dengan Pak Agung pada jam 13.30 dan Pak Oka besoknya pada pk. 08.00. Atasan Pak Lawrence sudah diganti yang tadinya Pak Somali, sekarang adalah Pak Agustinus Sagala. Pak Somali dipindah menjadi GM ditempat lain.
Selesai rapat kami ke kota untuk fotocopy dan makan siang. Kami mencari rumah makan yang baru dibuka (lupa namanya) tapi ini merupakan rumah makan pertama di Sangatta yang bergaya cafe.
Selesai makan kami langsung ke tempatnya Pak Agung. Ditempatnya Pak Agung kami mendiskusikan angka-angka, SOP, dan work flow serta permasalahan pengembangan pelabuhan jika arus barang meningkat. Selesai dari Pak Agung kami langsung menuju Mess untuk tidur siang (hal ini tidak bisa kami lakukan di Jakarta). Kami bangun dan makan pk.19.00 di Cafe KPC setelah itu ngobrol sampai jam 24.00. sebelum pergi tidur.
Hari Kamis, sewaktu kami makan pagi Pak Lawrence datang ke tempat makan. Dia kawatir kami tidak bisa masuk ke tempat Pak Oka, sehingga kami diantar Pak Lawrence untuk mendapat kartu Visitor. Setelah itu kami langsung meluncur ke M1 kantornya Pak Oka. Dikantor Pak Oka kami sudah ditunggu dan kami diskusi cukup lama hingga pk. 10.00. Dari tempat Pak Oka kami ke tempat Pak Muchtar dan diantar ke pak Muchtar ke Kantor Bupati di Bukit Pelangi untuk konfirmasi waktu. Ternyata, dari informasi protokol Bupati, jadwal Pak Bupati sudah penuh. Pak Muchtar menyarankan supaya Pak Joko bikin surat ke Pak Bupati segera supaya dapat dialokasikan waktu dan lokasi dapat di Jakarta atau Sangatta.
Dari Kantor Bupati kami balik ke Sangatta dan makan siang. Setelah itu kami ke kantor Pak Lawrence untuk mengembalikan berkas data serta mengambil data SDM. Data SDM ternyata belum lengkap, pak Lawrence hanya mengatakan pertambahan daya listrik akibat peningkatan kapasitas trestle conveyor dan ship loader dari 4.200 menjadi 8.000 ton perjam serta pengembangan double land conveyor dan pembangunan stockpile baru memerlukan tambahan daya PLTU sbesar 3 x 10 MW. Sebenarnya kami ingin keliling pelabuhan sekali lagi, tetapi berhubung Pak Lawrence juga kebetulan keluar dari lokasi, kami langsung ke Mess dan tidur siang. Pada saat kami bangun dan hendak mandi, ternyata kami dapati ledeng air mati, sehingga kami tidak bisa mandi. Kami makan di cafe, dan menanyakan perihal air ke pengurus wisma. Ternyata memang sedang ada kerusakan air. Kami kembali ke Mess, ngobrol sebentar, tidak lama kemudian ternyata ledeng sudah mengalir kembali. Saya langsung mandi, solat dan setelah itu mulai menuliskan catatan ini. Rencananya besok pesawat kami ke Balikpapan take off pk.07.20 sehingga 06.30 kami harus sudah ada di bandara Tanjung Bara.
Jum’at pk.05.00 waktu setempat saya sudah bangun, setelah solat dan mandi serta packing bagasi, kami makan pagi. Pk.06.30 mobil jemputn ke bandara datang. Kami angsung meluncur ke bandara Tanjung Bara yang tidak jauh dari camp. Pesawat take off pk. 07.30 dan tiba di Balikpapan pk. 08.30. Kami istirahat sebentar sambil minum kopi sebelum akhirnya meluncur ke kantor cabang SI di Balikpapan. Di kantor cabang SI, kami menemui Bpk. Sunu (mantan kacab SI di Samarinda) dan diskusi mengenai bagaimana mendapatkan rekomendasi gubernur. Kami solat jum’at pk.12.30 dan dilanjutkan dengan makan siang. Kami meluncur ke bandara pk. 03.00 dan sempat mampir ke pasar untuk beli cinderamata. Di bandara kami langsung check in dan pesawat boarding sekitar pk. 05.00.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar