Jumat, 16 Juli 2010

PENDEKATAN PENYUSUNAN MASTERPLAN PELABUHAN


PENDEKATAN

Penyusunan masterplan pelabuhan dilakukan dengan pendekatan terhadap 9 aspek yaitu :
a. Kebijakan Pemerintah
Kebijakan pemerintah memegang peranan penting dalam penyusunan masterplan pekabuhan. Berbagai peraturan baik di darat maupun laut/perairan harus diperhatikan dalam penyusunannya. Hal yang harus diperhatikan dari aspek kebijakan pemerintah adalah :
- Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW), terutama pada tingkat provinsi dan kabupaten. Dalam RTRW perlu dievaluasi hal-hal mengenai : pola pemanfaatan lahan, sistem pusat-pusat kegiatan nasional, wilayah dan lokal, kawasan prioritas nasional, wilayah dan kabupaten serta jaringan transportasi
- Sistem Transportasi terutama pada level provinsi (Tatrawil) maupun kabupaten (Tatralok)
- Program Dasar Pembangunan Daerah yang berkaitan dengan kepelabuhanan.
- Kepelabuhanan: Jenis pelabuhan, hierarkhi, peran dan fungsi pelabuhan, penyelenggaraan pelabuhan, pengelolaan pelabuhan.

b. Tata Guna Lahan dan Perairan
Tata guna lahan menyangkut hal-hal : pola pemanfaatan lahan dan perairan eksisting, kebutuhan lahan dan perairan serta status kepemilikan lahan dan akuisisi.

c. Ekonomi
Pendekatan dari aspek ekonomi bertujuan untuk mengetahui potensi hinterland (daerah belakang yang mendukung pelabuhan). Hal-hal yang perlu dievaluasi menyangkut :
- pertumbuhan ekonomi daerah
- potensi unggulan hinterland : komoditas unggulan, pengembangan industri,
- perdagangan regional dan internasional : ekspor, import, bongkar muat
- masalah keuangan seperti investasi dan tabungan, serta
- perencanaan bisnis pengembangan pelabuhan : pendapatan dan biaya
d. Kependudukan dan Sosial Budaya
Pendekatan kependudukan dan sosial biaya menyangkut :
- Kependudukan : Jumlah penduduk, tenaga kerja
- Sosial ekonomi : Mata pencaharian, sarana dan prasarana ekonomi
- Sosial Budaya : Perilaku masyarakat dalam bepergian dan melakukan kegiatan ekonomi

e. Keselamatan dan Keamanan Pelayaran
Hal yang terkait dengan keamanan dan keselamatan pelayaran menyangkut keamanan dan keselamatan secara ekonomi, operasional, fisik dan teknis.

f. Pengembangan Pelayaran
Evaluasi menyangkut : Jaringan infrastruktur pelayaran dan kecenderungan (trend) jenis muatan atau cara pengiriman barang.
g. Kondisi alam dan lingkungan
Dilakukan evaluasi terhadap : kondisi iklim, hidrooceanografi, hidrologi dan morfologi, geologi serta topografi

h. Teknis dan operasional pelabuhan
Dilakukan evaluasi di kawasan pelabuhan menyangkut : prasarana di daratan dan perairan, produktivitas dan kinerja pelabuhan, sarana komunikasi, Utilitas, trafik di pelabuhan serta sistem informasi dan manajemen

i. Organisasi dan SDM Kepelabuhanan\
Dilakukan evaluasi terhadap organisasi dan SDM kepelabuhanan

Produk rencana dikelompokkan menjadi :
a) Rencana penetapan fungsi kegiatan pokok dan penunjang pelabuhan jangka pendek, menengah dan panjang;
b) Rencana pembangunan dan pengembangan fasilitas dan utilitas pelabuhan;
c) Rencana pengelolaan lingkungan geofisika dan arahan jenis-jenis penanganan lingkungan;
d) Rencana pelaksanaan tahapan pembangunan dan pengembangan jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang;
e) Rencana kebutuhan ruang daratan dan perairan serta pemanfaatan ruang daratan (land use) maupun ruang perairan (water use).
Keterkaitan antara aspek bahasan dan produk rencana adalah sebagai berikut :


Gambar 1. Keterkaitan aspek kajian dengan produk rencana

METODOLOGI

Alur pikir pelaksanaan pekerjaan penyusunan masterplan pelabuhan adalah sebagai berikut :
Gambar 2. Diagram Alir Penyusunn Masterplan Pelabuhan

1. PERSIAPAN PELAKSANAAN
Pada tahap persiapan dilaksanakan kegiatan :
a. Administrasi dan mobilisasi personil
b. Penyusunan rencana kerja

2. SURVEY DAN PENGUMPULAN DATA

Kegiatan survey dan pengumpulan data yang akan dilakukan meliputi :

a. Pengumpulan data di Jakarta seperti :
- Data Hinterland, kondisi alam, peta laut, volume barang yang melalui pelabuhan sasaran, dan lain-lain;
- Data angin dan ombak pelabuhan obyek atau pelabuhan terdekat sebagai bahan antisipasi analisa terjadinya ombak yang besar dan rencana tinggi ombak.
b. Kunjungan Lapangan dalam rangka untuk mendapatkan data-data dari instansi terkait seperti :
- Data RTRW Provinsi dan Kabupaten serta Tatrawil dan Tatralok Kabupaten
- Data sosial dan ekonomi hinterland (hinterland area, penduduk, tingkat pertambahan penduduk, indeks ekonomi, produk, dll);
- Rencana pengembangan hinterland;
- Data pelabuhan (aktivitas, fasilitas, volume dan jenis barang-barang dan penumpang, metoda penanganan barang-barang, dll);
- Kondisi alam area pelabuhan (data topografi, data oceanografi, data geoteknik, dll);
- Data mengenai aspek lingkungan.

c. Survey Lapangan untuk mendapatkan gambaran lebih rinci di lokasi pelabuhan yang meliputi :
- Pengamatan lapangan secara visual.
- Dokumentasi keadaan lapangan melalui foto-foto.
- Wawancana kondisi lapangan dengan pejabat, penduduk dan pengguna jasa pelabuhan.
- Survey lingkungan untuk mengevaluasi aspek lingkungan pada pelabuhan, data yang relevan perlu dikumpulkan.
d. Dari hasil survey ini data yang diperoleh kemudian dikompilasi atau diolah untuk keperluan analisis.

3. ANALISIS DAN PREDIKSI
Penyusunan masterplan dilakukan dengan terlebih dahulu melakukan analisis dan prediksi terhadap hal-hal berikut :
a. Kondisi pelabuhan sekarang
 Sarana Bantu Navigasi Pelayaran;
 Keselamatan Pelayaran;
 Pemanfaatan daratan dan lautan;
 Hinterland pelabuhan;
 Jaringan transportasi, termasuk informasi dan potensi pelabuhan lain disekitarnya;
 Fasilitas pelabuhan sekarang;
 Barang dan penumpang yang melewati pelabuhan;
 Alur pelayaran.
b. Prakiraan (Forecast) arus lalu lintas dan barang
 Volume barang;
 Jumlah penumpang;
 Kunjungan kapal barang & penumpang.
c. Rencana pengembangan (kebijaksanaan) instansi terkait
Pengumpulan kebijakan rencana pengembangan antara lain tata guna tanah, rencana pengembangan pertanian dan perikanan, rencana pengembangan industri, rencana jaringan transportasi, instansi terkail, dll.

4. PENYUSUNAN RENCANA
Masterplan pelabuhan disusun berdasarkan 3 periode pengembangan :
a. Periode jangka pendek 5 tahun;
b. Periode jangka menengah 10 tahun.
c. Periode jangka panjang 20 tahun.
Produk rencana dalam masterplan pelabuhan terdiri dari :
a. Rencana penetapan fungsi kegiatan pokok dan penunjang pelabuhan jangka pendek, menengah dan panjang;
b. Rencana pembangunan dan pengembangan fasilitas dan utilitas pelabuhan;
c. Rencana pengelolaan lingkungan geofisika dan arahan jenis-jenis penanganan lingkungan;
d. Rencana pelaksanaan tahapan pembangunan dan pengembangan jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang;
e. Rencana kebutuhan ruang daratan dan perairan serta pemanfaatan ruang daratan (land use) maupun ruang perairan (water use).

Produk rencana yang disusun akan dilengkapi dengan :
a. Zonasi pemanfaatan perairan dan daratan pelabuhan.
b. Rencana tahapan pembangunan jangka pendek, menengah dan panjang.
c. Informasi data lingkungan untuk mendukung rencana pengembangan pelabuhan.

TEKNIK PENGUMPULAN DATA
Pengumpulan data dilakukan dengan berbagai teknik, yaitu dengan :
a. Survey data sekunder; survey data sekunder diarahkan untuk mengumpulkan data terkait dengan data fisik lingkungan, dokumen perencanaan daerah, produktivitas dan luas produksi komoditas unggulan dan studi-studi terkait dengan perencanaan transportasi dan kepelabuhanan. Pengumpulan data sekunder dilakukan di Jakarta dan daerah.
b. Diskusi; teknik pengumpulan data ini diarahkan untuk menjaring masukan, saran dan permasalahan dari stakeholder taerkait baik di pemerintah pusat maupun daerah.
c. Observasi lapangan; teknik pengumpulan data ini diarahkan untuk mengetahui kondisi lapangan dengan melakukan pengecekan terhadap ketersediaan fasilitas dan utilitas pelabuhan serta operasional pelabuhan.
d. Wawancara mendalam dengan pengelola dan otoritas pelabuhan; diarahkan untuk menggali permasalahan dan visi kedepan pembangunan pelabuhan, serta berbagai aspek dan trend terkait dengan kepelabuhanan.

TEKNIK ANALISIS DAN PREDIKSI

1. Analisis Kondisi Eksisting
Kondisi eksisting dianalisis menggunakan metode telaah dokumen atau review terhadap aspek-aspek sebagai berikut :
- Kebijakan pemerintah : review terhadap rencana pemerintah seperti : rencana tata ruang (RTRW Provinsi dan Kabupaten) termasuk rencana pengembangan kawasan strategis, Rencana Transportasi (Tatrawil dan Tatranas), serta rencana-rencana pembangunan daerah lainnya.
- Tata Guna Lahan dan Perairan : review terhadap pola pemanfaatan lahan dan perairan serta status kepemilikan lahan serta ketersediaan lahan untuk pengembangan.
- Ekonomi : analisis data statistik terhadap tren pertumbuhan ekonomi, potensi hinterland yang meliputi produk komoditas unggulan, pengembangan industri serta rencana strategis pemerintah lainnya.
- Kependudukan dan sosial ekonomi : analisis data statistik kependudukan dan sosial ekonomi terutama ketenaga kerjaan
- Keamanan dan keselamatan pelayaran : dilakukan review terhadap ketersediaan fasilitas dan rambu-rambu pelayaran serta dianalisis kebutuhan untuk pengembangan pelabuhan kedepan
- Pengembangan pelayaran : analisis trend pengemasan barang, jenis kapal serta jaringan pelayaran dalam rangka prediksi pengembangan pelayaran kedepan.
- Kondisi alam dan lingkungan : analisis kondisi iklim, hidro-oseanografi, geologi dan totografi serta usaha-usaha pengelolaan lingkungan. Hasil analisis akan menjadi dasar bagi rencana pengelolaan selanjutnya.
- Teknik dan Operasional pelabuhan : review terhadap ketersediaan fasilitas dan utilitas pelabuhan seperti prasarana wilayah perairan dan daratan, produktivitas dan operasional pelabuhan, sarana komunikasi, utilitas, trafik di pelabuhan dan sistem informasi manajemen.
- Organisasi dan SDM Kepelabuhanan : review terhadap SDM kepelabuhanan yang ada serta proyeksinya terhadap rencana pengembangan yang direncanakan.

2. Analisis Prediksi Masa Depan
Analisis prediksi masa depan dilakukan dengan metode sebagai berikut :

- Metode Langsung : Kebutuhan pengembangan pelabuhan seperti pengembangan fasilitas dan utilitas dihitung berdasarkan data historis historis yang diperoleh langsung di pelabuhan. Dari data kepelabuhanan yang dikumpulkan secara historis (data bongkar muat, kunjungan kapal, turun naik penumpang), dapat diproyeksi dengan metode statistik (regresi) kebutuhan dimasa datang. Metode ini dapat dilakukan untuk perencanaan jangka pendek (1 – 5 tahun), tetapi untuk perencanaan jangka menengah dan panjang metode ini tidak dapat diandalkan karena perubahan lingkungan akibat pembangunan dan investasi tidak dapat diprediksi.

- Metode tidak langsung : Kebutuhan pengembangan pelabuhan dihitung berdasarkan proyeksi secara statistik (multi varied regression) berbagai aspek perubahan lingkungan sekitar pelabuhan seperti pertumbuhan ekonomi, pertumbuhan komoditas unggulan pertanian, pertumbuhan industri, pertumbuhan penduduk serta aspek-aspek lain yang dapat diregresi. Metode ini cukup valid untuk menghitung kebutuhan pengembangan pelabuhan jangka pendek hingga panjang dengan asumsi tidak ada perubahan drastis dalam investasi maupun produktivitas hinterland.

- Analisis Skenario : Kebutuhan pengembangan pelabuhan dihitung berdasarkan skenario pembangunan sektor-sektor yang akan mempengaruhi kebutuhan pelabuhan seperti skenario investasi pertanian, perkebunan, kelautan, skenario pengembangan industri atau skenario sektor lain yang secara langsung ataupun tidak langsung akan mempengaruhi kebutuhan pengembangan pelabuhan. Dari analisis skenario ini akan diperoleh berbagai alternatif skenario pengembangan yang akan dipilih berdasarkan penilaian tertinggi (metode scoring) atau menggunakan metode SWOT.

- Perhitungan kebutuhan fasilitas dan utilitas pelabuhan : hasil analisis prediksi jangka pendek, menengah dan panjang terhadap besaran bongkar muat barang, turun naik penumpang serta kedatangan kapal selanjutnya dijadikan dasar untuk menghitung kebutuhan pengembangan prasarana, fasilitas dan utilitas pelabuhan baik di darat maupun di perairan pelabuhan. Perhitungan kebutuhan mengacu pada standar dan kriteria yang umum digunakan di dalam perencanaan pelabuhan.

TEKNIK PENYUSUNAN RENCANA
Penyusunan rencana dilakukan dari hasil analisis dan prediksi aspek-aspek kepelabuhan yang telah dilakukan. Teknik penyusunan rencana secara ringkas adalah sebagai berikut :

1. Rencana penetapan fungsi kegiatan pokok dan penunjang pelabuhan jangka pendek, menengah dan panjang:
- Review fungsi eksisting
- Penetapan fungsi berdasarkan kebutuhan pengembangan

2. Rencana pembangunan dan pengembangan fasilitas dan utilitas pelabuhan:
- Review kinerja fasilitas dan utilitas eksisting
- Menghitung kebutuhan berdasarkan skenario pengembangan menggunaan standar kebutuhan fasilitas dan utilitas pelabuhan

3. Rencana pengelolaan lingkungan geofisika dan arahan jenis-jenis penanganan lingkungan: - Review metode pengelolaan eksisting serta permasalahannya
- Rencana penngelolaan berdasarkan dampak pengembangan pelabuhan

4. Rencana pelaksanaan tahapan pembangunan dan pengembangan jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang:
- Penyusunan alternatif skenario pengembangan berdasarkan prediksi pengembnagan berbagai aspek terkait, terutama potensi hinterland
- Analisis SWOT untuk setiap skenario pengembangan
- Menyusun rencana pengembangan jangka pendek, menengah dan panjang

5. Rencana kebutuhan ruang daratan dan perairan serta pemanfaatan ruang daratan (land use) maupun ruang perairan (water use):
- Review ketersediaan lahan dan perairan
- Analisis kebutuhan ruang berdasarkan skenario pengembangan pelabuhan menggunakan standar kebutuhan lahan dan perairan.
- Plotting kebutuhan lahan dan perairan pada peta dengan mempertimbang-kan faktor alam, guna lahan dan perairan eksisting