Jumat, 31 Oktober 2014

DUKUNGAN PEMODELAN DINAMIKA SISTEM UNTUK PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL -sri handoyo mukti

I.             PENYUSUNAN RPJMN 2015 – 2019
Berdasarkan UU 25/2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, maka Calon Presiden yang terpilih akan menyusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional. Naskah RPJMN dibagi atas 3 buku :
-          Buku 1 Prioritas Nasional,
-          Buku 2 Prioritas Bidang Pembangunan dan
-          Buku 3 Prioritas Kewilayahan.
Bappenas bekerjasama dengan BIG menyusun Pemodelan Dinamika Spatial yang merupakan integrasi Model Dinamika Sistem dengan Model Dinamika Spatial untuk memberikan masukan kepada seluruh Calon Presiden dalam persiapan kampanye, penyusunan Visi Misi dan  Penyusunan Dokumen RPJMN jika terpilih nantinya, khususnya Buku 3 Rencana Pembangunan Berdimensi Kewilayahan.

Diagram alir penyusunan Buku III RPJMN 2015 – 2019, Pembangunan Berdimensi Kewilayahan  yang di koordinasi oleh Bappenas dapat dilihat pada diagram berikut :


Gambar 1. Kerangka Pikir Penyusunan Buku III, RPJMN 2015 - 2019
Sumber : Bappenas 2013
Untuk melihat peranan model dalam penyusunan Rencana Pembangunan Berbasis Kewilauahan, maka diagram diatas dapat digambarkan sebagai berikut :

Gambar 2. Peran Model Dinamika Spatial Dalam Penyusunan Rencana Berbasis Kewilayahan
Sumber : Hasil Analisis, 2014
Dari diagram diatas terlihat peran Model adalah :
-          Pemanfaatan Database baik spatial (BIG) dan aspatial (BPS) sebagai dasar penyusunan rencana pembangunan
-          Pengembangan Model Dasar untuk menyusun proyeksi perkiraan berdasarkan Trend sebagai Baseline Pembangunan  (Skenario Bussiness as Usual)
-          Pengembangan Model Skenario untuk menguji skenario pembangunan yang dikembangkan dalam mencapai sasaran yang ditetapkan

I.             PENDEKATAN DINAMIKA SISTEM
Metodologi Berfikir Dinamika Sistem
Dalam penyusunan model ini digunakan pendekatan dinamika sistem atau Systems Dynamics. System Dynamic adalah metode pemodelan dengan simulasi komputer, dikembangkan di MIT pada tahun 1950an sebagai suatu alat untuk menganalisis permasalahan yang kompleks. System Dynamic mampu menciptakan suatu learning environment – suatu laboratorium yang berperan seperti miniatur dari sistem. System Dynamic adalah metodologi berfikir, metodologi untuk mengabstraksikan suatu fenomena di dunia sebenarnya ke model yang lebih explisit.
Ketika masalah muncul dalam dalam suatu sistem, atau kita ingin merubah perilaku sistem yang selama ini berjalan (menjadi lebih baik dan lebih cepat), maka perlu tindakan harus diambil (intervensi) terhadap sistem yang ada. Karena kompleksnya sistem, serta banyaknya alternatif yang harus dicoba, maka cara yang paling efektif dan efisien adalah menggunakan model dengan pendekatan System Dynamics yang mampu menggambarkan keterkaitan antar elemen pembangunan yang kompleks serta mampu membangun model skenario tidak saja berdasarkan pada perubahan masing-masing elemen pembangunan saja tetapi juga perubahan struktur dari sistem yang ada (seperti penambahan elemen dan perubahan keterkaitan antar elemen).
Pendekatan Pembangunan Berkelanjutan
Secara umum Sistem Pengembangan Wilayah yang berlandaskan Pembangunan Berkelanjutan menggambarkan keterkaitan antara aspek Sosial, Ekonomi dan Lingkungan yang digambarkan pada diagram berikut.

Gambar 3. Pembangunan Berkelanutan
Dalam merencanakan pembangunan berkelanjutan, tujuan utamanya adalah keseimbangan antara tujuan ekonomi, kesejahteraan serta kelestarian lingkungan, dimana ketiga aspek itu saling terkait. Aspek lingkungan umumnya dipisahkan antara dampak yang terjadi akibat pencemaran dengan menurunnya sumberdaya alam tidak terbarukan. Diagram keterkaitan atau disebut Causal Loop Diagram (CLD) yang menggambarkan secara umum aspek sosial, ekonomi dan lingkungan digambarkan dalam diagram sebagai berikut.



Gambar 4. Causal Loop Diagram (CLD) Keterkaitan Aspek Sosial – Ekonomi – Lingkungan serta Sumberdaya (Lahan, SDA)

II.           PROSES SKENARIO
Proses skenario dilakukan dengan metodologi Scenario Planning dengan tahapan-tahapan sebagai berikut :
Tabel 1. Langkah-langkah Penyusunan Skenario

Sumber : Hasil Analisis
III.         PROSES PENGEMBANGAN MODEL DINAMIKA SISTEM PENGEMBANGAN WILAYAH
Model Dinamika Sistem Pengembangan Wilayah yang dikembangkan akan diintegrasikan dengan Model Dinamika Spatial berbasis  GIS.
Pengembangan Sistem Basis Data Geospatial
Untuk dapat dikembangkan dan digunakan secara berkelanjutan, maka model yang dikembangkan perlu didukung dengan sistem Geospatial Database, selain database aspatial.

Gambar 5. Sistem Basis Data Geospatial

Proses Penyusunan Model Dinamika Sistem
Diagram alir proses penyusunan Model Dinamika Sistem dapat dilihat pada gambar berikut :

Gambar 6. Diagram Alir Penyusunan Model Dinamika Sistem Pengembangan Wilayah
Dari diagram diatas terlihat bahwa proses penyusunan model ini dilakukan seiring dengan proses skenario, khususnya dalam hal idetifikasi permasalahan/isu strategis yang menentukan proses pelingkupan variabel, serta pengembangan skenario yang akan diujikan pada model dinamika sistem yang telah dikembangkan. Pada model dinamika sistem, skenario tidak terbatas hanya mengubah-ubah variabel, tetapi juga dapat merubah struktur model sesuai dengan skenario yang dikembangkan.

Integrasi Model Dinamika Sistem dengan Model Dinamika Spatial
Untuk melihat dampak spatial serta feedbacknya, maka model dinamika sistem yang dikembangkan diintegrasikan dengan model dinamika spatial sehingga menjadi satu paket aplikasi yang mudah untuk digunakan.
Gambar 7. Integrasi Model Dinamika Sistem dan Dinamika Spatial