Senin, 01 April 2013

POLA TRANSPORTASI MAKRO SUMATERA SELATAN

KONSEP DAN SKENARIO

Dari review isu-isu strategis, dapat disimpulkan pemosisian Provinsi Sumatera Selatan dalam lingkup regional maupun nasional yang akan mempengaruhi pola transportasi makronya, yaitu:
-          Sumsel sebagai Pintu Gerbang Pulau Sumatera
-          Sumsel sebagai Lintasan Trans Sumatera, Transhipment Kapal, dan Transit Udara
-          Sumsel sebagai Lumbung Pangan
-          Sumsel sebagai Lumbung Energi
-          Sumsel sebagai Sentra Perkebunandan Hasil Hutan
-          Sumsel sebagai Pusat Bisnis Kelautan dan Perikanan
-          Sumsel sebagai Sentra Industri Pengolahan
-          Sumsel sebagai Sentra Perdagangan dan Jasa

Konsep dan skenario Transportasi makro dapat dijabarkan sebagai berikut:

1.          Sumsel sebagai Pintu Gerbang Pulau Sumatera

Pengembangan Sumatera Selatan sebagai pintu gerbang Pulau Sumatera merupakan bagian dari konsep Pengembangan Sumatera Bagian Selatan (Belajasumba = Bengkulu - Lampung - Jambi - Sumsel - Babel) secara terintegrasi.

Konsep pengembangan Sumbagsel ini terdiri dari 3 strategi:
-          Membangun industri di kawasan pertanian perkebunan (“bring industry to agriculture”);
-          Mengembangkan lahan pertanian di pantai timur (rawa pasang surut) yang dekat dengan pusat pertumbuhan dan kawasan industri eksisting (“bring angiculture to industry”);
-          Campuran kedua strategi diatas.

Strategi pertama sangat bermanfaat untuk mengatasi ketimpangan antara pantai timur, tengah dan barat, serta membuka daerah-daerah terisolir, namun dibutuhkan biaya yang besar.

Strategi kedua relatif lebih mudah karena lokasi pengembangan lahan pertanian berada dikawasan yang memiliki akses mudah dan murah, namun dari sisi teknis pertanian cukup sulit.

Strategi ke ketiga dikembangkan keduanya dalam jangka panjang, sehingga diperoleh pembangunan yang seimbang diseluruh wilayah.

Untuk mendukung strategi pengembangan wilayahnya, maka konsep pengembangan transportasi makro:
-          Menyediakan fasilitas simpul (bandara, pelabuhan, terminal) berkelas internasional baik untuk barang atau penumpang dengan moda darat, laut, udara dan sungai;
-          Menjamin perpindahan antar moda, baik orang maupun barang;
-          Memperluas jaringan dari Palembang sebagai pintu gerbang ke wilayah lain di Sumatera;
-          Memperluas jaringan dari Palembang sebagai pintu gerbang ke Jawa dan mancanegara.

Sebagai pintu gerbang Sumatera, maka skenario pengembangannya adalah:

Tabel 1.            Skenario Pengembangan Sumsel sebagai Pintu Gerbang Sumatera

 
No
Skenario Pengembangan
Arahan Pembangunan
1
Pintu gerbang penumpang dan barang melalui udara
-        Pengembangan bandara internasional Palembang sebagai bandara pusat penyebaran
-        Pengembangan jaringan penerbangan antar negara (Malaysia, Brunei, Hongkong)
-        Pengembangan jalur penerbangan intra Pulau Sumatera, termasuk intra Belajasumba
2
Pintu gerbang ekspor-impor barang
-        Pengembangan Pelabuhan (Hub) Internasional Tanjung Api-api (terintegrasi dengan Pelabuhan Palembang) sebagai pelabuhan internasional
-        Pengembangan terminal khusus petikemas
-        Pengembangan terminal khusus batubara
-        Pengembangan terminal khusus CPO
3
Jalan lintas Sumatera yang menjamin kelancaran jalur darat
-        Peningkatan jalan lintas timur sumatera (peningkatan kualitas, ruas tol lingkar kota, jembatas musi 3)
-        Peningkatan jalan penghubung lintas timur, lintas tengah untuk membagi beban ruas jalan lintas timur
-        Peningkatan jalan lintas tengah dan akses ke jalan ke Pelabuhan di Bengkulu.
4
Jalur kereta trans sumatera yang mendukung pergerakan penumpang dan barang lintas sumatera
-        Pengembangan kereta api batubara (baba ranjang)
-        Peningkatan layanan KA penumpang
-        Pengembangan kereta api untuk angkutan CPO dan produk pertanian industri lainnya
5
Pengembangan jalur sungai sebagai akses ke sentra-sentra pengolahan/terminal dari sentra produksi pertanian dan pertambangan
-        Integrasi angkutan sungai, kereta api, jalan
6
Pengembangan terminal barang multimoda terpadu
-        Integrasi angkutan sungai, kereta api, jalan
7
Pengembangan terminal intermoda penumpang terpadu
-        Integrasi angkutan sungai, kereta api, jalan
8
Pengembangan akses jalan dari sentra produksi ke jalan trans sumatera, terminal terpadu, stasiun, pelabuhan sungai, pelabuhan laut dan bandara
-        Integrasi angkutan sungai, kereta api, jalan
9
Pengembangan jaringan pelayanan angkutan barang multimoda
-        Integrasi jalur ka, sungai, jalan
10
Pengembangan jaringan pelayanan penumpang intermoda
-        Integrasi jalur ka, sungai, jalan

2.          Sumsel sebagai Lintasan Trans Sumatera, Transhipment Kapal, dan Transit Udara

Pada konsep ini Sumatera Selatan merupakan pusat transit (lintasan Trans Sumatera Highway, Trans Sumatera Railway), Transhipment Kapal dan Transit Udara (bandara) dari luar Pulau Sumatera ke wilayah Sumatera lainnya.

Untuk mendukung Sumatera Selatan sebagai kawasan transit, konsep pengembangannya adalah:
-          Menjamin perjalanan secara seamles untuk melintasi Sumatera Selatan menggunakan berbagai moda yang ada (jalan, KA, sungai, laut, udara);
-          Menjamin kelancaran perpindahan antar moda baik untuk penumpang maupun barang.
Skenario Sumsel sebagai Pusat Transit, dapat dijabarkan pada tabel berikut:

Tabel 2,            Skenario Sumsel sebagai Pusat Transit
No
Skenario Pengembangan
Arahan Pembangunan
1
Menjamin keamanan, kelancaran jalan lintas trans sumatera pada ruas Sumsel
-        Jalan bebas hambatan
-        Jalur KA trans Sumatera
2
Membangun fasilitas transhipment barang untuk memindahkan barang dari kapal ke kapal
-        Membangun terminal transhipment di darat dan lepas pantai (floating station)
3
Membangun fasilitas terminal terpadu untuk memindahkan barang dari moda darat, sungai dan KA
-        Mengembangkan terminal terpadu yang ada
4
Memperluas jaringan rute penerbangan
-        Pengembangan rute penerbangan intra sumatera dan antar negara
Sumber: Hasil Analisis

 

3.          Sumsel sebagai Lumbung Pangan

Sumsel telah ditetapkan secara nasional sebagai lumbung pangan. Sumsel memiliki sentra-sentra produksi padi, yang harus terhubung dengan tempat-tempat penyimpanan dan pasar/pelabuhan.

Konsep pengembangan transportasi untuk mendukung Sumsel sebagai Lumbung Pangan:
-          Menjamin jalur-jalur angkutan dari sentra pertanian (pangan) ke gudang penyimpanan;
-          Menjamin jalur-jalur angkutan dari gudang penyimpanan ke sentra perdagangan jasa;
-          Menjamin terpadunya penggunaan berbagai moda transportasi secara terpadu.

Untuk menerapkan konsep Sumsel sebagai Lumbung Pangan, skenario yang dikembangkan adalah sebagai berikut:

Tabel 3.          Skenario Sumsel sebagai Lumbung Pangan
No
Skenario Pengembangan
Arahan Pembangunan
1
Pengembangan jalur angkutan dari sentra produksi ke lokasi penyimpanan
-        Pengembangan angkutan sungai yang belum terlayani angkutan darat
-        Pemanfaatan jalur KA
-        Pengembangan lintasan khusus angkutan barang
2
Pengembangan jalur angkutan dari lokasi penyimpanan ke sentra perdagangan
-        Pengembangan angkutan sungai yang belum terlayani angkutan darat
-        Pemanfaatan jalur KA
-        Pengembangan lintasan khusus angkutan barang
Sumber: Hasil Analisis

4.          Sumsel sebagai Lumbung Energi

Sumsel sebagai lumbung energi memiliki sentra-sentra produksi, khususnya migas, panas bumi dan batubara.

Konsep yang dikembangkan adalah:
-          Menjamin angkutan sumberdaya energi dari ladang (lokasi sumber) sampai ke lokasi pengolahan awal atau terminal penyimpanan sementara;
-          Menjamin angkutan sumber energi dari tempat pengolahan awal atau penyimpanan sementara ke lokasi terminal migas, terminal batubara atau langsung ke kapal dan pengguna akhir (pembangkit).
Skenario pengembangannya dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.            Skenario Sumsel sebagai Lumbung Energi
No
Skenario Pengembangan
Arahan Pembangunan
1
Pengembangan jalur angkutan minyak bumi (crude oil)
-        Pengembangan dan penataan jaringan pipa minyak dari ladang ke sentra produksi
-        Pengembangan dan penataan jaringan pipa minyak dari sentra produksi ke kapal, atau kilang pengolah bahan bakar
-        Pengembangan terminal transfer minyak mentah di pelabuhan dan lepas pantai
2
Pengembangan jalur angkutan gas bumi
-        Pengembangan dan penataan jaringan pipa gas dari ladang ke sentra produksi
-        Pengembangan dan penataan jaringan pipa gas dari sentra produksi ke kapal, atau ke pembangkit listrik
-        Pengembangan terminal transfer gas bumi ke kapal.
3
Pengembangan jalur angkutan batubara
-        Pengembangan jaringan KA angkutan batubara dari tambang ke lokasi transfer antar moda atau langsung ke Stock Pile
-        Pengembangan jaringan angkutan sungai batubara dari tambang ke lokasi transhipment atau langsung ke stock pile
-        Pengembangan jalur khusus angkutan truk batubara dari tambang langsung ke terminal batubara atau langsung ke pembangkit /pengguna
-        Pengembangan terminal khusus batubara, termasuk fasilitas transhipment dari tongkang ke kapal
Sumber: Hasil Analisis

5.          Sumsel sebagai Sentra Perkebunan dan Hasil Hutan

Produk hasil perkebunan dan kehutanan Sumatera Selatan yang cukup menonjol antara lain: karet, kopi dan sawit. Sedangkan hasil hutan yang cukup menonjol adalah kayu bulat, walaupun hasil hutan lain seperti rotan dan damar juga ada walaupun jumlahnya tidak terlalu besar.

Konsep pengembangan transportasi untuk mendukung Sumsel sebagai Sentra Perkebunan dan kehutanan adalah:
-          Menjamin akses dari kebun ke sentra pengumpul/pengolah;
-          Menjamin akses dari sentra pengumpul/pengolah ke pasar atau pelabuhan.

Untuk mewujudkan konsep tersebut, skenario pengembangan transportasinya adalah sebagai berikut:

Tabel 5.            Skenario Sumsel sebagai Sentra Perkebunan dan Hasil Hutan
No
Skenario Pengembangan
Arahan Pembangunan
1
Pengembangan angkutan dari kebun ke tempat penyimpanan sementara atau pengolahan awal (dari TBS menjadi CPO)
-        Pengembangan dan penataan jalur angkutan karet, kopi dan hasil hutan
-        Pengembangan dan penataan jalur angkutan sawit ke pabrik CPO
2
Pengembangan angkutan dari tempat penyimpanan sementara atau pabrik pengolahan awal ke terminal khusus/umum di pelabuhan atau ke pengguna akhir
-        Pengembangan angkutan dari tempat penyimpanan sementara karet, kopi dan hasil hutan ke pelabuhan
-        Pengembangan angkutan CPO dari pabrik ke terminal khusus CPO
-        Pengembangan terminal khusus CPO
Sumber: Hasil Analisis

6.          Sumsel sebagai Pusat Bisnis Kelautan dan Perikanan

Potensi kelautan dan perikanan Sumsel cukup baik walaupun saat ini masih mengandalkan sektor migas. Pengembangan potensi kelautan dan perikanan akan membawa Sumsel untuk menyiapkan berbagai sarana dan prasarana termasuk transportasinya. Berbeda dengan komoditas lain, sumberdaya kelautan yang dieksploatasi di laut lepas atau pada Keramba Jaring Apung (KJA) akan dibongkar pada terminal khusus berupa Tempat Pendaratan Ikan yang merupakan hingga pelabuhan khusus perikanan. Dari lokasi inilah baru ikan dibawa ke sentra-sentra produksi perikanan untuk diolah dan hasilnya diangkut ke pasar atau dikapalkan di pelabuhan.

Konsep yang dikembangkan untuk mendukung Pusat Bisnis Kelautan dan Perikanan:
-          Menjamin keamanan alur kapal ikan dari laut ke tempat pendaratan;
-          Menjamin angkutan dari tempat pendaratan ke sentra pengolahan ikan atau ke pasar (kapal, sungai, jalan);
-          Menjamin angkutan dari sentra pengolahan ikan ke pasar atau ke pelabuhan utnuk pengapalan.

Skenario pengembangan transportasi untuk mendukung Sentra Bisnis Kelautam dan Perikanan adalah sebagai berikut:

Tabel 6.            Skenario Sumsel sebagai Pusat Bisnis Kelautan dan Perikanan
No
Skenario Pengembangan
Arahan Pembangunan
1
Menjaga alur pelayaran kapal ikan
-        Menetapkan alur pelayaran untuk kapal-kapal ikan dengan menyiapkan rambu-rambu pelayaran
2
Menjamin angkutan ikan dan hasil laut dari tempat pendaratan ke pasar atau sentra pengolahan secara cepat dan tetap segar
-        Mengembangkan angkutan ikan dan hasil laut dari tempat pendaratan ke pasar atau sentra pengolahan (angkutan berpendingin)
3
Menjamin angkutan dari sentra pengolahan (industri) ke pasar atau pelabuhan.
-        Mengembangkan angkutan dari sentra pengolahan ke pasar atau pelabuhan
Sumber: Hasil Analisis

7.          Sumsel sebagai Sentra Industri Pengolahan

Lokasi Sumsel yang strategis sebagai pintu gerbang ke Sumatera, sangat cocok untuk mengembangkan industri pengolahan khususnya yang berbasis CPO (oleokimia), petrokimia (berbasis migas seperti pupuk, dll), berbasis karet, industri pengolahan pangan serta aneka industri lainnya. Salah satu lokasi yang akan dikembangkan sebagai sentra industri pengolahan adalah Kawasan Tanjung Api-api. Lokasi ini dipilih karena dekat dengan Rencana Pengembangan Pelabuhan bertaraf Internasional (Peti Kemas, Umum, Khusus lainnya) Tanjung Apiapi. Namun demikian, ada juga sentra-sentra industri yang berlokasi diluar Kawasan Tanjung Apiapi yang menyebar diseluruh kabupaten kota di Sumatera Selatan.

Untuk mendukung peran Sumsel sebagai sentra industri pengolahan, konsep yang dikembangkan adalah:
-          Membangun kawasan industri dekat dengan pelabuhan sehingga biaya angkutannya rendah;
-          Untuk kawasan atau sentra-sentra industri yang jauh dari pelabuhan, maka perlu dikembangkan jalur-jalur khusus angkutan kontainer, baik melalui jalan raya, kereta api atau jalur sungai;
-          Menjamin alih moda angkutan barang dengan mengembangan terminal multimoda;
-          Pengembangan pelabuhan kering (dryport) di kawasan industri yang jauh dari pelabuhan;
-          Mengembangkan terminal-terminal khusus curah cair, curah padat, kargo umum serta peti kemas.

Skenario pengembangannya adalah sebagai berikut:

Tabel 7.            Skenario Sumsel sebagai Sentra Industri Pengolahan
No
Skenario Pengembangan
Arahan Pembangunan
1
Pengembangan jalur khusus angkutan barang dari sentra industri ke pelabuhan
-        Pengembangan jalur-jalur jalan raya untuk angkutan kontainer
-        Pengembangan jalur angkutan KA untuk kontainer sampai Pelabuhan Tanjung Api-api
2
Pengembangan terminal multimoda barang
-        Pengembangan multimoda KA, sungai, jalan untuk angkutan kontainer
3
Pengembangan pelabuhan kering/dry port (terminal barang)
-        Lokasi pengembangan adalah sentra industri pengolahan yang berada di Lintas Tengah
4
Pengembangan terminal khusus di pelabuhan Tanjung Api-api
-        Pengembangan Terminal kontainer
-        Pengembangan Terminal Curah cair dan padat
-        Pengembangan terminal khusus
Sumber: Hasil Analisis

8.          Sumsel sebagai Sentra Perdagangan dan Jasa

Berkembangnya sektor primer (pertanian, pertambangan) yang diikuti dengan sektor sekunder (pengolahan, industri) akan mendorong tumbuhnya sektor perdagangan dan jasa termasuk pariwisata, hotel dan restauran. Pertumbuhan sektor ini akan membawa dampak pada sektor transportasi, baik kebutuhan akan angkutan barang maupun penumpang.

Untuk mendukung peran Sumsel sebagai sentra perdagangan jasa, untuk transportasi barang sudah dipenuhi dari skenario-skenario sebelumnya, sedangkan untuk angkutan penumpang konsep yang dikembangkan:
-          Menjamin pergerakan penumpang dari bandara , pelabuhan, terminal (bus, ferry) ke sentra-sentra pemukiman dan jasa (perhotelan);
-          Menjamin perpindahan penumpang secara seamless dari moda udara - darat - laut/sungai;
-          Menjamin pergerakan penumpang dari kawasan pemukiman dan perhotelan ke sentra perdagangan dan sentra-sentra pariwisata.

Untuk mewujudkannya, skenario yang dikembangkan:

Tabel 8.            Skenario Sumsel sebagai Pusat Perdagangan dan Jasa
No
Skenario Pengembangan
Arahan Pembangunan
1
Pengembangan pemadu moda di bandara, pelabuhan, dan terminal
-        Pengembangan pemadu moda dari bandara, pelabuhan, terminal ke sentra-sentra pemukiman, perdagangan dan jasa
2
Pengembangan angkutan intermoda
-        Pengembangan angkutan intermoda dari bandara - darat - sungai/laut secara seamless
3
Pengembangan angkutan khusus wisata
-        Pengembangan angkutan khusus yang menghubungkan sentra perdagangan jawa ke sentra-sentra pariwisata
Sumber: Hasil Analisis