KONSEP DAN SKENARIO
Dari review isu-isu strategis, dapat
disimpulkan pemosisian Provinsi Sumatera Selatan dalam lingkup regional maupun
nasional yang akan mempengaruhi pola transportasi makronya, yaitu:
-
Sumsel sebagai Pintu Gerbang
Pulau Sumatera
-
Sumsel sebagai Lintasan Trans
Sumatera, Transhipment Kapal, dan Transit Udara
-
Sumsel sebagai Lumbung Pangan
-
Sumsel sebagai Lumbung Energi
-
Sumsel sebagai Sentra
Perkebunandan Hasil Hutan
-
Sumsel sebagai Pusat Bisnis
Kelautan dan Perikanan
-
Sumsel sebagai Sentra Industri
Pengolahan
-
Sumsel sebagai Sentra
Perdagangan dan Jasa
Konsep dan skenario Transportasi makro dapat
dijabarkan sebagai berikut:
1. Sumsel sebagai Pintu Gerbang Pulau Sumatera
Pengembangan Sumatera Selatan sebagai pintu
gerbang Pulau Sumatera merupakan bagian dari konsep Pengembangan Sumatera
Bagian Selatan (Belajasumba = Bengkulu - Lampung - Jambi - Sumsel - Babel)
secara terintegrasi.
Konsep pengembangan Sumbagsel ini terdiri
dari 3 strategi:
-
Membangun industri di kawasan pertanian
perkebunan (“bring industry to agriculture”);
-
Mengembangkan lahan pertanian
di pantai timur (rawa pasang surut) yang dekat dengan pusat pertumbuhan dan
kawasan industri eksisting (“bring angiculture to industry”);
-
Campuran kedua strategi diatas.
Strategi pertama sangat bermanfaat untuk
mengatasi ketimpangan antara pantai timur, tengah dan barat, serta membuka
daerah-daerah terisolir, namun dibutuhkan biaya yang besar.
Strategi kedua relatif lebih mudah karena
lokasi pengembangan lahan pertanian berada dikawasan yang memiliki akses mudah
dan murah, namun dari sisi teknis pertanian cukup sulit.
Strategi ke ketiga dikembangkan keduanya
dalam jangka panjang, sehingga diperoleh pembangunan yang seimbang diseluruh
wilayah.
Untuk mendukung strategi pengembangan
wilayahnya, maka konsep pengembangan transportasi makro:
-
Menyediakan fasilitas simpul
(bandara, pelabuhan, terminal) berkelas internasional baik untuk barang atau
penumpang dengan moda darat, laut, udara dan sungai;
-
Menjamin perpindahan antar moda,
baik orang maupun barang;
-
Memperluas jaringan dari
Palembang sebagai pintu gerbang ke wilayah lain di Sumatera;
-
Memperluas jaringan dari
Palembang sebagai pintu gerbang ke Jawa dan mancanegara.
Sebagai pintu gerbang Sumatera, maka
skenario pengembangannya adalah:
Tabel 1.
Skenario Pengembangan Sumsel
sebagai Pintu Gerbang Sumatera
No
|
Skenario Pengembangan
|
Arahan Pembangunan
|
1
|
Pintu
gerbang penumpang dan barang melalui udara
|
-
Pengembangan bandara internasional Palembang sebagai
bandara pusat penyebaran
-
Pengembangan jaringan penerbangan antar negara (Malaysia,
Brunei, Hongkong)
-
Pengembangan jalur penerbangan intra Pulau Sumatera,
termasuk intra Belajasumba
|
2
|
Pintu
gerbang ekspor-impor barang
|
-
Pengembangan Pelabuhan (Hub) Internasional Tanjung Api-api
(terintegrasi dengan Pelabuhan Palembang) sebagai pelabuhan internasional
-
Pengembangan terminal khusus petikemas
-
Pengembangan terminal khusus batubara
-
Pengembangan terminal khusus CPO
|
3
|
Jalan
lintas Sumatera yang menjamin kelancaran jalur darat
|
-
Peningkatan jalan lintas timur sumatera (peningkatan
kualitas, ruas tol lingkar kota, jembatas musi 3)
-
Peningkatan jalan penghubung lintas timur, lintas tengah
untuk membagi beban ruas jalan lintas timur
-
Peningkatan jalan lintas tengah dan akses ke jalan ke
Pelabuhan di Bengkulu.
|
4
|
Jalur
kereta trans sumatera yang mendukung pergerakan penumpang dan barang lintas
sumatera
|
-
Pengembangan kereta api batubara (baba ranjang)
-
Peningkatan layanan KA penumpang
-
Pengembangan kereta api untuk angkutan CPO dan produk
pertanian industri lainnya
|
5
|
Pengembangan
jalur sungai sebagai akses ke sentra-sentra pengolahan/terminal dari sentra
produksi pertanian dan pertambangan
|
-
Integrasi angkutan sungai, kereta api, jalan
|
6
|
Pengembangan
terminal barang multimoda terpadu
|
-
Integrasi angkutan sungai, kereta api, jalan
|
7
|
Pengembangan
terminal intermoda penumpang terpadu
|
-
Integrasi angkutan sungai, kereta api, jalan
|
8
|
Pengembangan
akses jalan dari sentra produksi ke jalan trans sumatera, terminal terpadu,
stasiun, pelabuhan sungai, pelabuhan laut dan bandara
|
-
Integrasi angkutan sungai, kereta api, jalan
|
9
|
Pengembangan
jaringan pelayanan angkutan barang multimoda
|
-
Integrasi jalur ka, sungai, jalan
|
10
|
Pengembangan
jaringan pelayanan penumpang intermoda
|
-
Integrasi jalur ka, sungai, jalan
|
2. Sumsel sebagai Lintasan Trans Sumatera, Transhipment Kapal, dan Transit Udara
Pada konsep ini Sumatera Selatan merupakan
pusat transit (lintasan Trans Sumatera Highway, Trans Sumatera Railway),
Transhipment Kapal dan Transit Udara (bandara) dari luar Pulau Sumatera ke
wilayah Sumatera lainnya.
Untuk mendukung Sumatera Selatan sebagai
kawasan transit, konsep pengembangannya adalah:
-
Menjamin perjalanan secara
seamles untuk melintasi Sumatera Selatan menggunakan berbagai moda yang ada
(jalan, KA, sungai, laut, udara);
-
Menjamin kelancaran perpindahan
antar moda baik untuk penumpang maupun barang.
Skenario Sumsel sebagai Pusat Transit,
dapat dijabarkan pada tabel berikut:
Tabel 2,
Skenario Sumsel sebagai Pusat
Transit
No
|
Skenario Pengembangan
|
Arahan Pembangunan
|
1
|
Menjamin keamanan, kelancaran jalan lintas trans
sumatera pada ruas Sumsel
|
-
Jalan bebas hambatan
-
Jalur KA trans Sumatera
|
2
|
Membangun fasilitas transhipment barang untuk
memindahkan barang dari kapal ke kapal
|
-
Membangun terminal transhipment
di darat dan lepas pantai (floating station)
|
3
|
Membangun fasilitas terminal terpadu untuk
memindahkan barang dari moda darat, sungai dan KA
|
-
Mengembangkan terminal terpadu
yang ada
|
4
|
Memperluas jaringan rute penerbangan
|
-
Pengembangan rute penerbangan
intra sumatera dan antar negara
|
Sumber:
Hasil Analisis
3. Sumsel sebagai Lumbung Pangan
Sumsel telah ditetapkan secara nasional
sebagai lumbung pangan. Sumsel memiliki sentra-sentra produksi padi, yang harus
terhubung dengan tempat-tempat penyimpanan dan pasar/pelabuhan.
Konsep pengembangan transportasi untuk
mendukung Sumsel sebagai Lumbung Pangan:
-
Menjamin jalur-jalur angkutan
dari sentra pertanian (pangan) ke gudang penyimpanan;
-
Menjamin jalur-jalur angkutan
dari gudang penyimpanan ke sentra perdagangan jasa;
-
Menjamin terpadunya penggunaan
berbagai moda transportasi secara terpadu.
Untuk menerapkan konsep Sumsel sebagai
Lumbung Pangan, skenario yang dikembangkan adalah sebagai berikut:
Tabel 3.
Skenario Sumsel sebagai
Lumbung Pangan
No
|
Skenario Pengembangan
|
Arahan Pembangunan
|
1
|
Pengembangan jalur angkutan dari sentra produksi ke
lokasi penyimpanan
|
-
Pengembangan angkutan sungai yang
belum terlayani angkutan darat
-
Pemanfaatan jalur KA
-
Pengembangan lintasan khusus
angkutan barang
|
2
|
Pengembangan jalur angkutan dari lokasi penyimpanan
ke sentra perdagangan
|
-
Pengembangan angkutan sungai yang
belum terlayani angkutan darat
-
Pemanfaatan jalur KA
-
Pengembangan lintasan khusus
angkutan barang
|
Sumber:
Hasil Analisis
4. Sumsel sebagai Lumbung Energi
Sumsel sebagai lumbung energi memiliki
sentra-sentra produksi, khususnya migas, panas bumi dan batubara.
Konsep yang dikembangkan adalah:
-
Menjamin angkutan sumberdaya
energi dari ladang (lokasi sumber) sampai ke lokasi pengolahan awal atau
terminal penyimpanan sementara;
-
Menjamin angkutan sumber energi
dari tempat pengolahan awal atau penyimpanan sementara ke lokasi terminal
migas, terminal batubara atau langsung ke kapal dan pengguna akhir (pembangkit).
Skenario pengembangannya dapat dilihat pada
tabel berikut:
Tabel 4.
Skenario Sumsel sebagai
Lumbung Energi
No
|
Skenario Pengembangan
|
Arahan Pembangunan
|
1
|
Pengembangan jalur angkutan minyak bumi (crude oil)
|
-
Pengembangan dan penataan
jaringan pipa minyak dari ladang ke sentra produksi
-
Pengembangan dan penataan
jaringan pipa minyak dari sentra produksi ke kapal, atau kilang pengolah
bahan bakar
-
Pengembangan terminal transfer
minyak mentah di pelabuhan dan lepas pantai
|
2
|
Pengembangan jalur angkutan gas bumi
|
-
Pengembangan dan penataan
jaringan pipa gas dari ladang ke sentra produksi
-
Pengembangan dan penataan
jaringan pipa gas dari sentra produksi ke kapal, atau ke pembangkit listrik
-
Pengembangan terminal transfer
gas bumi ke kapal.
|
3
|
Pengembangan jalur angkutan batubara
|
-
Pengembangan jaringan KA angkutan
batubara dari tambang ke lokasi transfer antar moda atau langsung ke Stock
Pile
-
Pengembangan jaringan angkutan
sungai batubara dari tambang ke lokasi transhipment atau langsung ke stock
pile
-
Pengembangan jalur khusus
angkutan truk batubara dari tambang langsung ke terminal batubara atau
langsung ke pembangkit /pengguna
-
Pengembangan terminal khusus
batubara, termasuk fasilitas transhipment dari tongkang ke kapal
|
Sumber:
Hasil Analisis
5. Sumsel sebagai Sentra Perkebunan dan Hasil Hutan
Produk hasil perkebunan dan kehutanan
Sumatera Selatan yang cukup menonjol antara lain: karet, kopi dan sawit.
Sedangkan hasil hutan yang cukup menonjol adalah kayu bulat, walaupun hasil
hutan lain seperti rotan dan damar juga ada walaupun jumlahnya tidak terlalu
besar.
Konsep pengembangan transportasi untuk
mendukung Sumsel sebagai Sentra Perkebunan dan kehutanan adalah:
-
Menjamin akses dari kebun ke
sentra pengumpul/pengolah;
-
Menjamin akses dari sentra
pengumpul/pengolah ke pasar atau pelabuhan.
Untuk mewujudkan konsep tersebut, skenario
pengembangan transportasinya adalah sebagai berikut:
Tabel 5.
Skenario Sumsel sebagai Sentra
Perkebunan dan Hasil Hutan
No
|
Skenario Pengembangan
|
Arahan Pembangunan
|
1
|
Pengembangan angkutan dari kebun ke tempat
penyimpanan sementara atau pengolahan awal (dari TBS menjadi CPO)
|
-
Pengembangan dan penataan jalur
angkutan karet, kopi dan hasil hutan
-
Pengembangan dan penataan jalur
angkutan sawit ke pabrik CPO
|
2
|
Pengembangan angkutan dari tempat penyimpanan
sementara atau pabrik pengolahan awal ke terminal khusus/umum di pelabuhan
atau ke pengguna akhir
|
-
Pengembangan angkutan dari tempat
penyimpanan sementara karet, kopi dan hasil hutan ke pelabuhan
-
Pengembangan angkutan CPO dari
pabrik ke terminal khusus CPO
-
Pengembangan terminal khusus CPO
|
Sumber:
Hasil Analisis
6. Sumsel sebagai Pusat Bisnis Kelautan dan Perikanan
Potensi kelautan dan perikanan Sumsel cukup
baik walaupun saat ini masih mengandalkan sektor migas. Pengembangan potensi
kelautan dan perikanan akan membawa Sumsel untuk menyiapkan berbagai sarana dan
prasarana termasuk transportasinya. Berbeda dengan komoditas lain, sumberdaya
kelautan yang dieksploatasi di laut lepas atau pada Keramba Jaring Apung (KJA)
akan dibongkar pada terminal khusus berupa Tempat Pendaratan Ikan yang
merupakan hingga pelabuhan khusus perikanan. Dari lokasi inilah baru ikan
dibawa ke sentra-sentra produksi perikanan untuk diolah dan hasilnya diangkut
ke pasar atau dikapalkan di pelabuhan.
Konsep yang dikembangkan untuk mendukung
Pusat Bisnis Kelautan dan Perikanan:
-
Menjamin keamanan alur kapal
ikan dari laut ke tempat pendaratan;
-
Menjamin angkutan dari tempat
pendaratan ke sentra pengolahan ikan atau ke pasar (kapal, sungai, jalan);
-
Menjamin angkutan dari sentra
pengolahan ikan ke pasar atau ke pelabuhan utnuk pengapalan.
Skenario pengembangan transportasi untuk
mendukung Sentra Bisnis Kelautam dan Perikanan adalah sebagai berikut:
Tabel 6.
Skenario Sumsel sebagai Pusat
Bisnis Kelautan dan Perikanan
No
|
Skenario Pengembangan
|
Arahan Pembangunan
|
1
|
Menjaga alur pelayaran kapal ikan
|
-
Menetapkan alur pelayaran untuk
kapal-kapal ikan dengan menyiapkan rambu-rambu pelayaran
|
2
|
Menjamin angkutan ikan dan hasil laut dari tempat
pendaratan ke pasar atau sentra pengolahan secara cepat dan tetap segar
|
-
Mengembangkan angkutan ikan dan
hasil laut dari tempat pendaratan ke pasar atau sentra pengolahan (angkutan
berpendingin)
|
3
|
Menjamin angkutan dari sentra pengolahan (industri)
ke pasar atau pelabuhan.
|
-
Mengembangkan angkutan dari
sentra pengolahan ke pasar atau pelabuhan
|
Sumber:
Hasil Analisis
7. Sumsel sebagai Sentra Industri Pengolahan
Lokasi Sumsel yang strategis sebagai pintu
gerbang ke Sumatera, sangat cocok untuk mengembangkan industri pengolahan
khususnya yang berbasis CPO (oleokimia), petrokimia (berbasis migas seperti
pupuk, dll), berbasis karet, industri pengolahan pangan serta aneka industri
lainnya. Salah satu lokasi yang akan dikembangkan sebagai sentra industri
pengolahan adalah Kawasan Tanjung Api-api. Lokasi ini dipilih karena dekat
dengan Rencana Pengembangan Pelabuhan bertaraf Internasional (Peti Kemas, Umum,
Khusus lainnya) Tanjung Apiapi. Namun demikian, ada juga sentra-sentra industri
yang berlokasi diluar Kawasan Tanjung Apiapi yang menyebar diseluruh kabupaten
kota di Sumatera Selatan.
Untuk mendukung peran Sumsel sebagai sentra
industri pengolahan, konsep yang dikembangkan adalah:
-
Membangun kawasan industri
dekat dengan pelabuhan sehingga biaya angkutannya rendah;
-
Untuk kawasan atau
sentra-sentra industri yang jauh dari pelabuhan, maka perlu dikembangkan
jalur-jalur khusus angkutan kontainer, baik melalui jalan raya, kereta api atau
jalur sungai;
-
Menjamin alih moda angkutan
barang dengan mengembangan terminal multimoda;
-
Pengembangan pelabuhan kering
(dryport) di kawasan industri yang jauh dari pelabuhan;
-
Mengembangkan terminal-terminal
khusus curah cair, curah padat, kargo umum serta peti kemas.
Skenario pengembangannya adalah sebagai
berikut:
Tabel 7.
Skenario Sumsel sebagai Sentra
Industri Pengolahan
No
|
Skenario Pengembangan
|
Arahan Pembangunan
|
1
|
Pengembangan jalur khusus angkutan barang dari
sentra industri ke pelabuhan
|
-
Pengembangan jalur-jalur jalan
raya untuk angkutan kontainer
-
Pengembangan jalur angkutan KA
untuk kontainer sampai Pelabuhan Tanjung Api-api
|
2
|
Pengembangan terminal multimoda barang
|
-
Pengembangan multimoda KA,
sungai, jalan untuk angkutan kontainer
|
3
|
Pengembangan pelabuhan kering/dry port (terminal
barang)
|
-
Lokasi pengembangan adalah sentra
industri pengolahan yang berada di Lintas Tengah
|
4
|
Pengembangan terminal khusus di pelabuhan Tanjung
Api-api
|
-
Pengembangan Terminal kontainer
-
Pengembangan Terminal Curah cair
dan padat
-
Pengembangan terminal khusus
|
Sumber:
Hasil Analisis
8. Sumsel sebagai Sentra Perdagangan dan Jasa
Berkembangnya sektor primer (pertanian,
pertambangan) yang diikuti dengan sektor sekunder (pengolahan, industri) akan
mendorong tumbuhnya sektor perdagangan dan jasa termasuk pariwisata, hotel dan
restauran. Pertumbuhan sektor ini akan membawa dampak pada sektor transportasi,
baik kebutuhan akan angkutan barang maupun penumpang.
Untuk mendukung peran Sumsel sebagai sentra
perdagangan jasa, untuk transportasi barang sudah dipenuhi dari
skenario-skenario sebelumnya, sedangkan untuk angkutan penumpang konsep yang
dikembangkan:
-
Menjamin pergerakan penumpang
dari bandara , pelabuhan, terminal (bus, ferry) ke sentra-sentra pemukiman dan
jasa (perhotelan);
-
Menjamin perpindahan penumpang
secara seamless dari moda udara - darat - laut/sungai;
-
Menjamin pergerakan penumpang
dari kawasan pemukiman dan perhotelan ke sentra perdagangan dan sentra-sentra
pariwisata.
Untuk mewujudkannya, skenario yang
dikembangkan:
Tabel 8.
Skenario Sumsel sebagai Pusat Perdagangan dan Jasa
No
|
Skenario Pengembangan
|
Arahan Pembangunan
|
1
|
Pengembangan pemadu moda di bandara, pelabuhan, dan
terminal
|
-
Pengembangan pemadu moda dari
bandara, pelabuhan, terminal ke sentra-sentra pemukiman, perdagangan dan jasa
|
2
|
Pengembangan angkutan intermoda
|
-
Pengembangan angkutan intermoda
dari bandara - darat - sungai/laut secara seamless
|
3
|
Pengembangan angkutan khusus wisata
|
-
Pengembangan angkutan khusus yang
menghubungkan sentra perdagangan jawa ke sentra-sentra pariwisata
|
Sumber:
Hasil Analisis
Tidak ada komentar:
Posting Komentar